Pendidikan saat ini dituntut untuk
mengikuti laju perkembangan teknologi. Laju teknologi di era industri 4.0 ini
semakin cepat sehingga dengan waktu yang singkat sudah terdapat berbagai macam inovasi baru. Oleh sebab itu, siap atau tidak, sekolah
harus dapat menyiapkan guru, peserta didik serta sarana dan prasarananya untuk
menyongsong era industri 4.0 ini. Tentunya hal ini tidak mudah, karena kita
perlu melakukan berbagai hal agar kita bisa menyiapkan semuanya. Peran
pemerintah juga sangat penting dalam hal ini, sebab pendidikan merupakan hal
yang esensial bagi sebuah negara.
Mutu
pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan
negara-negara lainnya. Berdasarkan survei Program for International
Student Assessment (PISA) tahun 2018 untuk kategori kemampuan
membaca, Indonesia berada pada peringkat 6 dari bawah alias peringkat 74. Skor
rata-rata Indonesia adalah 371, berada di bawah Panama yang memiliki skor
rata-rata 377. Lantas, untuk kategori matematika, Indonesia berada di peringkat
7 dari bawah (73) dengan skor rata-rata 379. Indonesia berada di atas Arab
Saudi yang memiliki skor rata-rata 373. Kemudian untuk peringkat satu, masih
diduduki China dengan skor rata-rata 591. Survei
PISA ini
merupakan rujukan dalam menilai kualitas pendidikan di dunia.
Pada
dasarnya pemerintah sudah berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Berbagai
usaha yang dapat dilakukan oleh pemerintah diantaranya dengan melakukan
pelatihan, seminar, serta lokakarya bagi
guru. Hal tersebut bertujuan agar guru bisa mengembangkan kemampuannya sehingga
mampu menyiapkan peserta didiknya untuk menyongsong industri 4.0 ini. Tentunya
ini memerlukan waktu, sementara dari tahun ke tahun teknologi mengalami
perkembangan begitu cepat. Oleh sebab itu, sebagai seorang guru, kita juga
harus terus belajar dan melek teknologi. Selain itu, guru harus mempunyai
kesadaran diri untuk meningkatkan kompetensi yang ada pada dirinya. Sementara
usaha-usaha yang dilakukan pemerintah itu hanya bersifat memfasilitasi.
Guru
terkadang kaku dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang berhubungan
dengan teknologi. Mereka cenderung nyaman dengan metode-metode belajar yang
lama sehingga mereka enggan untuk mengikuti perkembangan zaman. Padahal pada
zaman teknologi ini, tentunya peserta didik dapat mengakses berbagai hal dengan
mudah hanya dengan diam, mengetik dan melakukan pencarian melalui gawai mereka.
Apabila seorang guru hanya menggunakan metode lama dalam pembelajaran otomatis
peserta didik akan bosan saat di dalam kelas. Oleh sebab itu, guru perlu
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman agar mampu menciptakan suasana yang
menyenangkan untuk peserta didiknya.
Seorang
guru memang harus mampu menyesuaikan diri. Jangan pernah punya pedoman “yang
penting saya mengajar”, sebab sebagai seorang pendidik guru tidak hanya betugas
untuk menyalurkan ilmunya, tapi guru juga bertugas untuk menyiapkan fisik dan
psikis anak untuk menghadapi tantangan di mesa depan. Tugas sebagai guru tidak
semata-mata hanya untuk memperoleh gaji dan tunjangan saja. Lepas dari itu
semua, guru juga mempunyai peran penting dalam menciptakan karakter peserta
didiknya. Oleh sebab itu, jadilah guru yang berkompeten agar dapat menciptakan
peserta didik yang berkompeten pula. Kompetensi guru saat ini salah satunya
dapat dilihat dari segi kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi dalam
proses pembelajarannya.
Keberadaan
teknologi pada dasarnya untuk mempermudah segala aktivitas manusia. Maka dari
itu, seorang guru yang profesional akan mampu memanfaatkan teknologi ini untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik baik dalam hal akademik maupun non akedemiknya.
Selain itu, keberadaan teknologi sangat membantu pekerjaan manusia apalagi
dalam kondisi pandemi saat ini. Teknologi menjadi media yang praktis dalam
melakukan berbagai macam hal termasuk dalam bidang pendidikan.
Pandemi
covid 19 ini berpengaruh pada berbagai sistem termasuk sistem dalam pendidikan.
Pendidikan yang awal mulanya dilakukan dengan sistem tatap muka, akhirnya
dirubah menjadi daring. Oleh sebab itu, lembaga pendidikan harus menggunakan
teknologi dalam melakukan proses pembelajaran. Maka pada saat itu pula, mau
atau tidak, siap atau tidak, guru harus mempunyai strategi atau metode khusus
untuk mengantisipasi hal tersebut.
Sebuah pendekatan, strategi, model dan metode atau teknik
pembelajaran pada dasarnya digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Seorang
guru memang perlu menguasainya agar dapat menciptakan proses pembelajaran yang
atraktif dan menyenangkan bagi peserta didik. Dengan begitu, peserta didik
merasa nyaman selama proses pembelajaran baik itu dalam kondisi sebelum pandemi
maupun saat pandemi saat ini.
Jember, 16 April 2020
Rodliyatul Faizah
Teknologi lebih pintar daripada guru, guru lebih berbudi daripada teknologi
ReplyDelete